Apakah itu IPD ?
APA yang harus IBU ketahui tentang IPD?
(berdasarkan hasil survey terhadap ibu-ibu yang memiliki anak di bawah 5 tahun)
IPD : Invasive Pneumococcal Disease
IPD disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumoniae (Pneumokokus) Penyakit ini berakibat fatal dan dapat menyebabkan kematian / cacat permanent Paling banyak menyerang bayi dan anak-anak di bawah usia 2 tahun Penularannya melalui percikan ludah sewaktu berbicara, batuk dan bersin Bakteri ini hidup secara normal di rongga hidung dan tenggorokan Anak-anak di bawah usia 2 tahun masih berisiko terkena IPD karena sudah berinteraksi dengan dunia luar Banyak bakteri yang sudah kebal antibiotika Faktor pemicu terjangkitnya penyakit ini karena kondisi tubuh anak sedang turun atau baru sembuh dari penyakit Bisa disembuhkan, tetapi tetap membawa gejala sisa seperti kelumpuhan dan kehilangan pendengaran
1. Apakah IPD?
IPD (baca : Ay Pi Di) adalah sekelompok penyakit yang terdiri dari :
Radang paru (pneumonia) Radang selaput otak (meningitis) Infeksi darah (bakteremia) Sepsis (kelanjutan infeksi darah yang mengakibatkan syok dan kegagalan fungsi organ tubuh) Penyakit-penyakit ini dapat mengakibatkan cacat dan dapat menyebabkan kematian.
2. Apakah penyebab IPD?
IPD disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumoniae (Pneumokokus) yang menyebabkan kematian utama satu juta bayi dan balita setiap tahunnya di seluruh dunia. IPD paling banyak menyerang bayi dan anak-anak di bawah usia 2 tahun.
3. Apa gejala-gejala IPD?
Radang paru (pneumonia) – demam menggigil, nyeri dada saat bernapas, batuk berdahak, denyut nadi cepat, lemah, lemas, dan sesak napas. Kadang-kadang disertai mual, muntah dan nyeri kepala. Pada bayi biasanya ditandai dengan rewel dan kurang napsu makan. Radang selaput otak (meningitis) – demam tinggi, kejang, gelisah, lesu, muntah, nyeri kepala, gangguan kesadaran hingga koma. Infeksi darah (bakteremia) – gejalanya akan lebih berat karena merupakan komplikasi dari pneumonia dan dapat mengakibatkan meningitis. Sepsis – dapat mengakibatkan syok septik, kegagalan fungsi organ tubuh dan kematian.
4. Apakah IPD dapat diobati?
IPD sebenarnya dapat diobati dengan cara pemberian antibiotika dosis tinggi, tetapi saat ini banyak bakteri S. pneumoniae yang sudah kebal terhadap beberapa antibiotika, sehingga semakin mempersulit pengobatannya.
5. Apa akibat meningitis yang ditimbulkan oleh IPD?
Meningitis pneumokokus dapat menyebabkan kematian dan kecacatan yang permanen berupa : Ketulian Retardasi mental Kemunduran Inteligensi Kelumpuhan Gangguan syaraf
6. Siapa saja yang dapat terserang?
IPD sebenarnya dapat menyerang siapa saja dan dimana saja karena bakteri penumokokus secara normal berada di dalam rongga hidung dan tenggorokan. Dapat menjadi ganas pada kelompok umur yang rentan yaitu bayi dan anak-anak dibawah usia 2 tahun.
7. Adakah data kejadian penyakit di Asia?
IPD menyerang bayi dan anak-anak baik di Negara berkembang maupun di negara maju.
Philipina. Research Institute of Tropical Medicine (RITM) pada akhir 1990-an melaporkan bahwa 35% bayi dan anak yang terkena infeksi pneumokokus meninggal dunia. Hong Kong. Dr. Susan Chiu meneliti 1.978 anak usia 2-6 tahun di 79 tempat Penitipan Anak, sebesar 19.4% (383) membawa bakteri pneumokokus (carrier) di dalam saluran pernapasan mereka. Singapura. Chong CY pada tahun 2003 mengkonfirmasikan bahwa bakteri pneumokokus menyebabkan infeksi pada anak usia di bawah 5 tahun. Tingkat kesakitan (morbiditas) meningkat dari 0 pada tahun 1988 menjadi 10.5% pada tahun 1999. Malaysia. National Morbidity Survey kedua pada tahun 1996 menunjukkan bahwa Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah penyakit utama yang diderita balita dengan tingkat fatalistas sebesar 3.1%. Setidaknya 1/3 dari kasus ISPA yang meninggal disebabkan oleh infeksi bakteri pneumokokus. Sementara tingkat kejadian bakteremia (infeksi darah) adalah 30 per 100.000 balita dan untuk meningitis (radang otak) 750 kasus per tahun dengan angka kematian 15-20 anak per-tahun.
8. Bagaimana penularannya?
Penularannya melalui percikan ludah, ketika orang yang sudah terinfeksi kuman s. pneumoniae itu batuk, bersin ataupun berbicara.
9. Bagaimana melindungi bayi dari IPD?
Cara melindungi bayi dari IPD adalah dengan memberikan vaksin pneumokokus. Wyeth sebagai perusahaan nutrisi dan farmasi terkemuka di dunia memproduksi satu-satunya vaksin pneumokokus baru (7 – valent Penumococcal Conjugate Vaccine) yang khusus bagi bayi dan anak di bawah 2 tahun. Vaksin ini terdiri dari 7 serotipe S.pneumoniae sebagai penyebab 80% terjadinya IPD pada bayi dan anak-anak di bawah usia 2 tahun.
Vaksin pneumokokus baru ini merupakan kontribusi Wyeth dalam upaya menekan angka kematian dan kecacatan pada bayi dan anak di bawah 2 tahun yang mempunyai kekebalan tubuh belum sempurna.
Jadwal pemberian vaksin dapat diberikan mulai usia 2 bulan :
Usia dibawah 12 bulan à diberikan 4 dosis, yaitu pada usia 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan dan booster pada usia 12 -15 bulan. Usia 7 – 11 bulan à diberikan 3 dosis, 2 dosis pertama dengan interval 4 minggu, dosis ketiga diberikan setelah usia 12 bulan. Usia 12 – 23 bulan à cukup diberikan 2 dosis, dengan interval 2 bulan. Untuk anak usia 2 tahun ke atas à cukup diberikan 1 dosis saja. Antibodi yang terbentuk setelah vaksinasi lengkap dapat bertahan jangka panjang karena vaksin ini dapat merangsang pembentukan sel memori di dalam tubuh buah hati anda.
10. Bagaimana keampuhan vaksin ini?
Studi klinis pada 37.000 bayi di Kalifornia Utara, Amerika Serikat menunjukkan vaksin pneumokokus memiliki tingkat keampuhan sebagai berikut :
97% efektif dalam mencegah IPD pada bayi yang telah divaksinasi penuh (4 dosis). 89% efektif dalam mencegah semua kasus IPD pada anak yang telah mendapat satu kali atau lebih dosis vaksinasi. Studi tahun 2003 menemukan jumlah bayi penderita IPD berkurang 78% setelah diberikan vaksinasi pneumokokus saat bayi berusia dibawah 2 tahun.
11. Apakah vaksin ini aman?
Reaksi umum ditimbulkan oleh vaksin pneumokokus sama seperti semua jenis vaksin. Pada studi klinis, reaksi umum dari vaksinasi yang paling banyak dilaporkan adalah demam ringan, rewel dan kemerahan (rash) pada kulit.
12. Dimanakah vaksin ini bisa didapatkan?
Vaksin pneumokokus tersedia hampir di semua dokter spesialis anak di kota anda atau di rumah sakit besar yang terdekat.
Orang tua dapat berkonsultasi dengan dokter spesialis anak mengenai jadwal pemberian vaksin pneumokokus baru sesuai dengan kondisi kesehatan dan usia anak anda.
JANGAN AMBIL RISIKO, VAKSINASI SEGERA!
(berdasarkan hasil survey terhadap ibu-ibu yang memiliki anak di bawah 5 tahun)
IPD : Invasive Pneumococcal Disease
IPD disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumoniae (Pneumokokus) Penyakit ini berakibat fatal dan dapat menyebabkan kematian / cacat permanent Paling banyak menyerang bayi dan anak-anak di bawah usia 2 tahun Penularannya melalui percikan ludah sewaktu berbicara, batuk dan bersin Bakteri ini hidup secara normal di rongga hidung dan tenggorokan Anak-anak di bawah usia 2 tahun masih berisiko terkena IPD karena sudah berinteraksi dengan dunia luar Banyak bakteri yang sudah kebal antibiotika Faktor pemicu terjangkitnya penyakit ini karena kondisi tubuh anak sedang turun atau baru sembuh dari penyakit Bisa disembuhkan, tetapi tetap membawa gejala sisa seperti kelumpuhan dan kehilangan pendengaran
1. Apakah IPD?
IPD (baca : Ay Pi Di) adalah sekelompok penyakit yang terdiri dari :
Radang paru (pneumonia) Radang selaput otak (meningitis) Infeksi darah (bakteremia) Sepsis (kelanjutan infeksi darah yang mengakibatkan syok dan kegagalan fungsi organ tubuh) Penyakit-penyakit ini dapat mengakibatkan cacat dan dapat menyebabkan kematian.
2. Apakah penyebab IPD?
IPD disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumoniae (Pneumokokus) yang menyebabkan kematian utama satu juta bayi dan balita setiap tahunnya di seluruh dunia. IPD paling banyak menyerang bayi dan anak-anak di bawah usia 2 tahun.
3. Apa gejala-gejala IPD?
Radang paru (pneumonia) – demam menggigil, nyeri dada saat bernapas, batuk berdahak, denyut nadi cepat, lemah, lemas, dan sesak napas. Kadang-kadang disertai mual, muntah dan nyeri kepala. Pada bayi biasanya ditandai dengan rewel dan kurang napsu makan. Radang selaput otak (meningitis) – demam tinggi, kejang, gelisah, lesu, muntah, nyeri kepala, gangguan kesadaran hingga koma. Infeksi darah (bakteremia) – gejalanya akan lebih berat karena merupakan komplikasi dari pneumonia dan dapat mengakibatkan meningitis. Sepsis – dapat mengakibatkan syok septik, kegagalan fungsi organ tubuh dan kematian.
4. Apakah IPD dapat diobati?
IPD sebenarnya dapat diobati dengan cara pemberian antibiotika dosis tinggi, tetapi saat ini banyak bakteri S. pneumoniae yang sudah kebal terhadap beberapa antibiotika, sehingga semakin mempersulit pengobatannya.
5. Apa akibat meningitis yang ditimbulkan oleh IPD?
Meningitis pneumokokus dapat menyebabkan kematian dan kecacatan yang permanen berupa : Ketulian Retardasi mental Kemunduran Inteligensi Kelumpuhan Gangguan syaraf
6. Siapa saja yang dapat terserang?
IPD sebenarnya dapat menyerang siapa saja dan dimana saja karena bakteri penumokokus secara normal berada di dalam rongga hidung dan tenggorokan. Dapat menjadi ganas pada kelompok umur yang rentan yaitu bayi dan anak-anak dibawah usia 2 tahun.
7. Adakah data kejadian penyakit di Asia?
IPD menyerang bayi dan anak-anak baik di Negara berkembang maupun di negara maju.
Philipina. Research Institute of Tropical Medicine (RITM) pada akhir 1990-an melaporkan bahwa 35% bayi dan anak yang terkena infeksi pneumokokus meninggal dunia. Hong Kong. Dr. Susan Chiu meneliti 1.978 anak usia 2-6 tahun di 79 tempat Penitipan Anak, sebesar 19.4% (383) membawa bakteri pneumokokus (carrier) di dalam saluran pernapasan mereka. Singapura. Chong CY pada tahun 2003 mengkonfirmasikan bahwa bakteri pneumokokus menyebabkan infeksi pada anak usia di bawah 5 tahun. Tingkat kesakitan (morbiditas) meningkat dari 0 pada tahun 1988 menjadi 10.5% pada tahun 1999. Malaysia. National Morbidity Survey kedua pada tahun 1996 menunjukkan bahwa Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah penyakit utama yang diderita balita dengan tingkat fatalistas sebesar 3.1%. Setidaknya 1/3 dari kasus ISPA yang meninggal disebabkan oleh infeksi bakteri pneumokokus. Sementara tingkat kejadian bakteremia (infeksi darah) adalah 30 per 100.000 balita dan untuk meningitis (radang otak) 750 kasus per tahun dengan angka kematian 15-20 anak per-tahun.
8. Bagaimana penularannya?
Penularannya melalui percikan ludah, ketika orang yang sudah terinfeksi kuman s. pneumoniae itu batuk, bersin ataupun berbicara.
9. Bagaimana melindungi bayi dari IPD?
Cara melindungi bayi dari IPD adalah dengan memberikan vaksin pneumokokus. Wyeth sebagai perusahaan nutrisi dan farmasi terkemuka di dunia memproduksi satu-satunya vaksin pneumokokus baru (7 – valent Penumococcal Conjugate Vaccine) yang khusus bagi bayi dan anak di bawah 2 tahun. Vaksin ini terdiri dari 7 serotipe S.pneumoniae sebagai penyebab 80% terjadinya IPD pada bayi dan anak-anak di bawah usia 2 tahun.
Vaksin pneumokokus baru ini merupakan kontribusi Wyeth dalam upaya menekan angka kematian dan kecacatan pada bayi dan anak di bawah 2 tahun yang mempunyai kekebalan tubuh belum sempurna.
Jadwal pemberian vaksin dapat diberikan mulai usia 2 bulan :
Usia dibawah 12 bulan à diberikan 4 dosis, yaitu pada usia 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan dan booster pada usia 12 -15 bulan. Usia 7 – 11 bulan à diberikan 3 dosis, 2 dosis pertama dengan interval 4 minggu, dosis ketiga diberikan setelah usia 12 bulan. Usia 12 – 23 bulan à cukup diberikan 2 dosis, dengan interval 2 bulan. Untuk anak usia 2 tahun ke atas à cukup diberikan 1 dosis saja. Antibodi yang terbentuk setelah vaksinasi lengkap dapat bertahan jangka panjang karena vaksin ini dapat merangsang pembentukan sel memori di dalam tubuh buah hati anda.
10. Bagaimana keampuhan vaksin ini?
Studi klinis pada 37.000 bayi di Kalifornia Utara, Amerika Serikat menunjukkan vaksin pneumokokus memiliki tingkat keampuhan sebagai berikut :
97% efektif dalam mencegah IPD pada bayi yang telah divaksinasi penuh (4 dosis). 89% efektif dalam mencegah semua kasus IPD pada anak yang telah mendapat satu kali atau lebih dosis vaksinasi. Studi tahun 2003 menemukan jumlah bayi penderita IPD berkurang 78% setelah diberikan vaksinasi pneumokokus saat bayi berusia dibawah 2 tahun.
11. Apakah vaksin ini aman?
Reaksi umum ditimbulkan oleh vaksin pneumokokus sama seperti semua jenis vaksin. Pada studi klinis, reaksi umum dari vaksinasi yang paling banyak dilaporkan adalah demam ringan, rewel dan kemerahan (rash) pada kulit.
12. Dimanakah vaksin ini bisa didapatkan?
Vaksin pneumokokus tersedia hampir di semua dokter spesialis anak di kota anda atau di rumah sakit besar yang terdekat.
Orang tua dapat berkonsultasi dengan dokter spesialis anak mengenai jadwal pemberian vaksin pneumokokus baru sesuai dengan kondisi kesehatan dan usia anak anda.
JANGAN AMBIL RISIKO, VAKSINASI SEGERA!
3 Comments:
At 7:58 PM, itsar said…
Saya juga pernah lihat bahwa vaksinasi pada bayi juga kadang berbahaya buat bayi, apa benar yah ?
http://www.herbal-plant.blogspot.com
At 1:45 AM, Unknown said…
jadi tidak semua vaksinasi itu baik untuk bayi ya ibu?
At 6:31 PM, bunglonbabyshop said…
artikel yang sangat panjang dan menarik...
intinya sebuah kehamilan merupakan peristiwa yang sangat kompleks.
Hal itu menunjukkan betapa kuasanya Alloh SWT...
Post a Comment
<< Home