Artikel Seputar Bayi

Sunday, July 23, 2006

Memperdengarkan Al Quran Meningkatkan IQ Balita

Ternyata Al Quran dapat merangsang tingkat inteligensia (IQ) anak, yakniketika bacaan ayat-ayat Kitab Suci itu diperdengarkan dekat mereka.
Dr Nurhayati dari Malaysia mengemukakan hasil penelitiannya tentang pengaruhbacaan Al Quran dapat meningkatkan IQ bayi yang baru lahir dalam sebuahSeminar Konseling dan Psikoterapi Islam sekitar tujuh tahun yang lalu.Dikatakannya, bayi yang berusia 48 jam saja akan langsung memperlihatkanreaksi wajah ceria dan sikap yang lebih tenang.

Penulis pun mempunyai seorang keponakann yang lahir tahun 2002. Entah adakaitan dengan dengan argumentasi di atas, yang jelas sebelum umurnya satutahun, ia sering baru bisa tidur bila di sampingnya diperdengarkan suaraorang mengaji melalui tape recorder.
Seperti diketahui, dengan mendengarkan musik, detak jantung bayi menjaditeratur. Malah untuk orang dewasa akan menimbulkan rasa cinta. Hanya arahnyatidak tentu.

Sedangkan Al Quran, selain itu, sekaligus menimbulkan rasa cinta kepadaTuhan Maha Pencipta. Jadi, bila bacaan Al Quran diperdengarkan kepada bayi,akan merupakan bekal bagi masa depannya sebagai Muslim, dunia maupunakhirat.
Seperti diketahui, dalam musik terkandung komposisi not balok secarakompleks dan harmonis, yang secara psikologis merupakan jembatan otak kiridan otak kanan, yang outputnya berupa peningkatan daya tangkap/konsentrasi.Ternyata Al Quran pun demikian, malah lebih baik. Ketika diperdengarkandengan tepat dan benar, dalam artian sesuai tajwid dan makhraj, Al Quranmampu merangsang syaraf-syaraf otak pada anak.

Ingat, neoron pada otak bayi yang baru lahir itu umumnya bak "disket kosongsiap pakai". Berarti, siap dianyam menjadi jalinan akal melalui masukanberbagai fenomena dari kehidupannya. Pada gilirannya terciptalah sirkuitdengan wawasan tertentu. Istilah populernya apa lagi kalau bukan"intelektual". Sedangkan anyaman tersebut akan sernakin mudah terbentuk padawaktu dini. Neoron yang telah teranyam di antaranya untuk mengatur faktoryang menunjang kehidupan dasar seperti detak jantung dan bernapas. Sementaraneoron lain menanti untuk dianyam, sehingga bisa membantu anak menerjemahkandan bereaksi terhadap dunia luar.

Selama dua tahun pertama anak mengalami ledakan terbesar dalam halperkembangan otak dan hubungan antar sel (koneksij. Lalu setahun kemudianotak mempunyai lebih dari 300 trilyun koneksi, suatu kondisi yang susahterjadi pada usia dewasa, terlebih usia lanjut. Makanya para pakarperkembangan anak menyebut usia balita sebagai golden age bagi perkembanganinteligensia anak.
Memang bila orangtua tidak memanfaatkan kesempatan ini dengan jalan membantudari belakang, maka tetap tidak akan mempengaruhi kemampuan otak anak dalammenganyam neoron, Karena kesempatan untuk memperkuat koneksi otak terbukaluas selama masa anak-anak. Tetapi tentu akan semakin baik bila orangtua punikut aktif membantu.

Otak telah tumbuh jauh sebelum bayi lahir. la telah mulai bekerja yanghasilnya merupakan benih penginderaan berdasarkan prioritas. Umumnyapendengaran Iebih dulu.
Jadi, selama masa itu penting sekali untuk selalu menghadirkan lingkungankondusif dan baik bagi perkembangan otaknya. Hilangnya lingkungan ini hanyaakan membuat otak menderita dan menganggur yang gilirannya mempengaruhitingkat kecerdasannya.

Dalam kaitan" upaya meningkatkan pribadi Muslim, seyogianya bayi sudahdiperdengarkan bacaan Al Quran sejak dalam rahim. Jadi, bila ada anjurankepada ibu-ibu hamil untuk rajin membaca Al Quran menjelang bersalin, ituada dasar ilmiahnya juga. Makin baik dan benar bacaan itu, termasuk lagunya,makin baik hasilnya.
Tujuannya tentu saja bukan mengajak bayi memahami substansi atau maknakandungan ayat-ayat Al Quran, tetapi memperkuat daya tangkap/konsentrasiotak bayi. Sehingga akan semakin mudahlah ia menghafal ayat-ayat Al Quranbeserta terjemahannya ketika sudah memasuki masa belajar.

Bila banyak ibu hamil yang sanggup membeli kaset lagu pop, dangdut, sampaimusik klasik, rasanya ironis bila kaset qiraah Al Quran saja tidak sampaiterbeli. Apalagi harganya relatif murah.
Sumber : Laporan: Nasrullah Idris <http://www.amanah.or.id/images/news/img_333_l.jpg>


Wednesday, July 19, 2006

ASI Vs Susu Formula

Komposisi ASI yang unik dan spesifik tak mungkin bisadiimbangi oleh susu formula. Apa saja sihkeunggulannya?
Asal Anda tahu, setiap air susu mamalia(makhluk/binatang yang menyusui anaknya), spesifikuntuk masing-masing spesiesnya. Jadi ASI manusia yapaling cocok untuk bayi manusia. Jadi, sungguh sayangbila bayi Anda tidak mendapat ASI.Untuk lebih meyakinkan, berikut beberapa keunggulanASI dibanding susu formula.
Sumber gizi sempurna ASI:
Mengandung zat gizi berkualitas tinggi yangberguna untuk pertumbuhan dan perkembangan kecerdasanbayi. Antara lain, faktor pembentuk sel-sel otak,terutama DHA, dalam kadar tinggi. ASI juga mengandungwhey (protein utama dari susu yang berbentuk cair)lebih banyak daripada casein (protein utama dari susuyang berbentuk gumpalan) dengan perbandingan 65:35.Komposisi ini menyebabkan protein ASI lebih mudahdiserap oleh tubuh bayi.Susu formula: Tidak seluruh zat gizi yang terkandungdi dalamnya dapat diserap oleh tubuh bayi. Misalnya,protein susu sapi tidak mudah diserap karenamengandung lebih banyak casein. P erbandingan whey :casein susu sapi adalah 20:80.
Mudah dicerna ASI:
Pembentukan enzim pencernaan bayi baru sempurnapada usia kurang lebih 5 bulan. ASI mudah dicerna bayikarena mengandung enzim-enzim yang dapat membantuproses pencernaan, antara lain lipase (untukmenguraikan lemak), amilase (untuk menguraikankarbohidrat), dan protease (untuk menguraikanprotein).Sisa metabolisme yang akan diekskresikan (dikeluarkan) melalui ginjal pun hanya sedikit, sehingga kerjaginjal si kecil menjadi lebih ringan. Asal tahu saja,metabolisme ini penting karena merupakan prosespembakaran zat-zat di dalam tubuh menjadi enerji,sel-sel baru, dan lain-lain.Susu formula: Sulit dicerna karena tidak mengandungenzim perncernaan. Perlu diketahui, serangkaian prosesproduksi di pabrik mengakibatkan enzim-enzimpencernaan tidak berfungsi. Akibatnya, lebih banyaksisa pencernaan yang dihasilkan dari prosesmetabolisme, yang membuat ginjal bayi harus bekerjakeras.
Komposisi sesuai kebutuhan ASI:
Komposisi zat gizi ASI sejak hari pertamamenyusui biasanya berubah dari hari ke hari. Perubahankomposisi ASI ini terjadi dalam rangka menyesuaikandiri dengan kebutuhan gizi bayi. Misalnya, kolostrum(cairan bening berwarna kekuningan yang biasanyakeluar pada awal kelahiran sampai kira-kira seminggusesudahnya) terbukti mempunyai kadar protein yanglebih tinggi, serta kadar lemak dan laktosa (gulasusu) yang lebih rendah dibandingkan ASI mature (ASIyang keluar hari ke-10 setelah melahirkan). Kandungankolostrum yang seperti ini akan membantu sistempencernaan bayi baru lahir yang memang belum berfungsioptimal.
Mengandung zat pelindung ASI:
Mengandung banyak zat pelindung, antara lainimunoglobulin dan sel-sel darah putih hidup, yangperlu untuk membantu kekebalan tubuh bayi. Selain itu,ASI mengandung zat yang tidak terdapat dalam sususapi, dan tidak dapat dibuat duplikasi atau tiruannyadalam susu formula, yaitu faktor bifidus. Zat inipenting untuk merangsang pertumbuhan bakteriLactobacillus bifidus yang membantu melindungi ususbayi dari peradangan atau penyakit yang ditimbulkanoleh infeksi beberapa jenis bakteri merugikan, sepertikeluarga coli .
Susu formula: Hanya sedikit mengandung imunoglobulin,dan sebagian besar merupakan jenis yang “salah” (tidakdibutuhkan oleh tubuh bayi). Selain itu, tidakmengandung sel-sel darah putih dan sel-sel lain dalamkeadaan hidup
Cita rasa bervariasi ASI:
Cita rasa ASI bervariasi sesuai dengan jenissenyawa atau zat yang terkandung di dalam makanan danminuman yang dikonsumsi ibu.Susu formula: Bercita rasa sama dari waktu ke waktu.

Dewi HandajaniKonsultasi ilmiah: Prof. dr. Rulina Suradi, Sp.A(K),IBCLC, Divisi Perinatologi, Departemen Ilmu KesehatanAnak, FKUI, RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta.


Beda Kurang Gizi dan Gizi Buruk

Beragam masalah malnutrisi banyak ditemukan pada anak-anak. Dari kurang gizi hingga busung lapar. Lalu bagaimana membedakannya?
Masyarakat terhenyak saat berita mengenai busung lapar yang menimpa anak-anak di NTB marak mengisi media massa. Silang pendapat antarpejabat pun tak kalah marak. Ada yang mengomentarinya semata-mata sebagai "kecelakaan", sebagian menyebutnya "sekadar" kurang gizi, dan sebagian lagi tegas-tegas mengatakannya sebagai busung lapar.

Secara umum, kurang gizi adalah salah satu istilah dari penyakit malnutrisi energi-protein (MEP), yaitu penyakit yang diakibatkan kekurangan energi dan protein. Bergantung pada derajat kekurangan energi-protein yang terjadi, maka manifestasi penyakitnya pun berbeda-beda. MEP ringan sering diistilahkan dengan kurang gizi. Sedangkan marasmus, kwashiorkor (sering juga diistilahkan dengan busung lapar atau HO), dan marasmik-kwashiorkor digolongkan sebagai MEP berat. Apa saja perbedaannya dan bagaimana ciri masing-masing?

KURANG GIZI
Penyakit ini paling banyak menyerang anak balita, terutama di negara-negara berkembang. Gejala kurang gizi ringan relatif tidak jelas, hanya terlihat bahwa berat badan anak tersebut lebih rendah dibanding anak seusianya. Rata-rata berat badannya hanya sekitar 60-80% dari berat ideal. Adapun ciri-ciri klinis yang biasa menyertainya antara lain:
* Kenaikan berat badan berkurang, terhenti, atau bahkan menurun.
* Ukuran lingkaran lengan atas menurun.
* Maturasi tulang terlambat.
* Rasio berat terhadap tinggi, normal atau cenderung menurun.
* Tebal lipat kulit normal atau semakin berkurang.

MARASMUS
Anak-anak penderita marasmus secara fisik mudah dikenali. Meski masih anak-anak, wajahnya terlihat tua, sangat kurus karena kehilangan sebagian lemak dan otot-ototnya. Penderita marasmus berat akan menunjukkan perubahan mental, bahkan hilang kesadaran. Dalam stadium yang lebih ringan, anak umumnya jadi lebih cengeng dan gampang menangis karena selalu merasa lapar. Ada pun ciri-ciri lainnya adalah:
* Berat badannya kurang dari 60% berat anak normal seusianya.
* Kulit terlihat kering, dingin dan mengendur.
* Beberapa di antaranya memiliki rambut yang mudah rontok.
* Tulang-tulang terlihat jelas menonjol.
* Sering menderita diare atau konstipasi.
* Tekanan darah cenderung rendah dibanding anak normal, dengan kadar hemoglobin yang juga lebih rendah dari semestinya.

KWASHIORKOR
Kwashiorkor sering juga diistilahkan sebagai busung lapar atau HO. Penampilan anak-anak penderita HO umumnya sangat khas, terutama bagian perut yang menonjol. Berat badannya jauh di bawah berat normal. Edema stadium berat maupun ringan biasanya menyertai penderita ini. Beberapa ciri lain yang menyertai di antaranya:* Perubahan mental menyolok. Banyak menangis, bahkan pada stadium lanjut anak terlihat sangat pasif.
* Penderita nampak lemah dan ingin selalu terbaring
* Anemia.
* Diare dengan feses cair yang banyak mengandung asam laktat karena berkurangnya produksi laktase dan enzim penting lainnya.
* Kelainan kulit yang khas, dimulai dengan titik merah menyerupai petechia (perdarahan kecil yang timbul sebagai titik berwarna merah keunguan, pada kulit maupun selaput lendir, Red.), yang lambat laun kemudian menghitam. Setelah mengelupas, terlihat kemerahan dengan batas menghitam. Kelainan ini biasanya dijumpai di kulit sekitar punggung, pantat, dan sebagainya.
* Pembesaran hati. Bahkan saat rebahan, pembesaran ini dapat diraba dari luar tubuh, terasa licin dan kenyal.

MARASMIK-KWASHIORKOR
Penyakit ini merupakan gabungan dari marasmus dan kwashirkor dengan gabungan gejala yang menyertai.
* Berat badan penderita hanya berkisar di angka 60% dari berat normal. Gejala khas kedua penyakit tersebut nampak jelas, seperti edema, kelainan rambut, kelainan kulit dan sebagainya.
* Tubuh mengandung lebih banyak cairan, karena berkurangnya lemak dan otot.
* Kalium dalam tubuh menurun drastis sehingga menyebabkan gangguan metabolik seperti gangguan pada ginjal dan pankreas.
* Mineral lain dalam tubuh pun mengalami gangguan, seperti meningkatnya kadar natrium dan fosfor inorganik serta menurunnya kadar magnesium.

GAGAL TUMBUH
Selain malnutrisi energi-protein di atas, ada juga gangguan pertumbuhan yang diistilahkan dengan gagal tumbuh. Yang dimaksud dengan gagal tumbuh adalah bayi/anak dengan pertumbuhan fisik kurang secara bermakna dibanding anak sebayanya. Untuk mudahnya, pertumbuhan anak tersebut ada di bawah kurva pertumbuhan normal. Tanda-tanda lainnya adalah:
* Kegagalan mencapai tinggi dan berat badan ideal
* Hilangnya lemak di bawah kulit secara signifikan
* Berkurangnya massa otot
* Dermatitis
* Infeksi berulang

FAKTOR PENYEBAB
Secara umum masalah malnutrisi energi-protein (MEP) disebabkan beberapa faktor. Yang paling dominan adalah tanggung jawab negara terhadap rakyatnya karena bagaimanapun MEP tidak akan terjadi bila kesejahteraan rakyat terpenuhi. Berikut beberapa faktor penyebabnya:
* Faktor sosial; yang dimaksud di sini adalah rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya makanan bergizi bagi pertumbuhan anak. Sehingga banyak balita yang diberi makan "sekadarnya" atau asal kenyang padahal miskin gizi.
* Kemiskinan; sering dituding sebagai biang keladi munculnya penyakit ini di negara-negara berkembang. Rendahnya pendapatan masyarakat menyebabkan kebutuhan paling mendasar, yaitu pangan pun seringkali tak bisa terpenuhi.
* Laju pertambahan penduduk yang tidak diimbangi dengan bertambahnya ketersediaan bahan pangan akan menyebabkan krisis pangan. Ini pun menjadi penyebab munculnya penyakit MEP.
* Infeksi. Tak dapat dipungkiri memang ada hubungan erat antara infeksi dengan malnutrisi. Infeksi sekecil apa pun berpengaruh pada tubuh. Sedangkan kondisi malnutrisi akan semakin memperlemah daya tahan tubuh yang pada giliran berikutnya akan mempermudah masuknya beragam penyakit.
Tindak pencegahan otomatis sudah dilakukan bila faktor-faktor penyebabnya dapat dihindari. Misalnya ketersediaan pangan yang tercukupi, daya beli masyarakat untuk dapat membeli bahan pangan, serta pentingnya sosialisasi makanan bergizi bagi balita.

LANGKAH PENGOBATAN
Pengobatan pada penderita MEP tentu saja harus disesuaikan dengan tingkatannya. Penderita kurang gizi stadium ringan, contohnya, diatasi dengan perbaikan gizi. Dalam sehari anak-anak ini harus mendapat masukan protein sekitar 2-3 gram atau setara dengan 100-150 Kkal.
Sedangkan pengobatan MEP berat cenderung lebih kompleks karena masing-masing penyakit yang menyertai harus diobati satu per satu. Penderita pun sebaiknya dirawat di rumah sakit untuk mendapat perhatian medis secara penuh. Sejalan dengan pengobatan penyakit penyerta maupun infeksinya, status gizi anak tersebut terus diperbaiki hingga sembuh.

Sumber: Dr. Adi S. Budhipramono, Sp.A.,
Siloam Gleneagles Hospital, Lippo Karawaci(Nakita)

Bayi Sakit Tak Selalu Disertai Demam

Lantas bagaimana mengenali sakit pada bayi jika tak muncul demam?
"Memang, semua anak, tak terkecuali bayi, memiliki sensor atau kemampuan menaikkan suhu tubuh sebagai reaksi melawan penyakit akibat kuman ataupun virus yang menyerang tubuhnya," kata dr. Zakiudin Munasir, SpA(K) dari RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Akan tetapi, lanjutnya, seringkali pada bayi, terlebih bayi berusia di bawah 3 bulan, tidak menunjukkan gejala naiknya suhu tubuh. Sekalipun sebenarnya tubuh si bayi sedang berperang melawan serangan virus atau kuman. "Hal ini dikarenakan sistem sensor panas di tubuh bayi belum sempurna. Jadi, sekalipun penyakit sudah berada di dalam tubuh bayi atau si kecil sudah mengalami dehidrasi, tetapi karena chip atau pusat otak belum menerima sinyal melakukan tindakan, otomatis tubuh si kecil tidak memberitahukan bahwa dirinya sedang dalam bahaya," papar Zakiudin.

Syukur-syukur "tentara" di tubuh si kecil bisa menang memerangi "makhluk asing" yang bisa merugikannya itu. Jadi sekalipun tak terpantau, si kecil bisa tetap sehat dan tidak terjadi hal yang tak diinginkan. Namun bila yang terjadi sebaliknya, kita seringkali kecolongan. "Saat datang kontrol, penyakit yang diderita si bayi sudah parah. Kondisi ini terjadi karena orang tua menganggap, selama bayinya tidak panas, ya, tidak sakit. Tidak mau makan dianggap wajar, namanya juga bayi. Padahal seharusnya tidak demikian."

KENALI BAYI ANDA
Karena itulah, anjur Zakiudin, dalam merawat bayi, orang tua hendaknya tidak melulu berpatokan pada termometer alias ada-tidaknya demam. Orang tua harus mampu mengenali bayinya.

Untuk itu, orang tua perlu melakukan pengamatan sebagai berikut:
1. Apakah hari itu si kecil minum ASI-nya masih seperti hari-hari kemarin?
2. Apakah nafsu makannya (Makanan Pendamping-ASI) masih tetap tinggi seperti hari-hari sebelumnya?
3. Apakah si kecil cerewetnya tidak berubah alias tidak mendadak menjadi pendiam?
4. Apakah sorot matanya tetap tajam dan lincah?
5. Apakah tetap aktif dan lincah dalam bergerak?
6. Apakah fisik bayi tak ada yang berubah atau ada sesuatu yang janggal (tidak seperti biasanya)?
7. Apakah BAB dan BAK normal dan lancar?
Nah, jika jawaban yang muncul dari hasil pengamatan kita adalah kebalikannya, "Jangan tunggu besok, atau melakukan 'upacara adat' ini-itu. Saat itu juga lekas bawa ke dokter atau rumah sakit sekalipun si bayi tidak mengalami demam!" tegas Zakiudin.
Memang, bisa jadi si kecil menolak makan cuma karena sariawan. "Tetapi apakah orang tua bisa memeriksa sampai sedetail itu? Jadi, daripada kondisi anak bertambah parah dan diagnosa orang tua meleset, kenapa tidak lebih baik ditangani oleh ahlinya saja?"

PENGOBATAN FISIOLOGIS
Sebaliknya, jika si kecil tetap aktif, lincah, nafsu makan bagus, minum susu oke, kondisi fisik baik, buang air besar dan kecil lancar, tapi suhu tubuhnya naik kurang lebih 37,50C, menurut Zakiudin, orang tua bisa melakukan tindakan-tindakan untuk mengobatinya sendiri di rumah secara fisiologis, yakni:
1. Berikan keleluasan suhu tubuh si kecil untuk bisa bersirkulasi dengan baik. Hindari pengenaan selimut atau baju tebal. Malah jika perlu telanjangi saja si kecil. Pendingin udara sangat boleh kita aktifkan. Justru dengan adanya pendingin udara bisa memberi keleluasaan yang lebih besar bagi panas tubuhnya untuk keluar.
2. Berikan minum yang banyak. Dengan cara ini diharapkan si kecil bisa BAK sebanyak-banyaknya, sehingga bisa membantu kelancaran sirkulasi suhu tubuh.
3. Lakukan kompres air hangat. Menurut hasil penelitian dan penemuan terbaru di dunia kedokteran, pemberian kompres air hangat paling baik di area tubuh yang mudah terekspos, seperti dada, perut atau dahi. Dengan demikian pembuluh darah akan melebar dan ini tentunya mempermudah serta memperlancar sirkulasi suhu tubuh.
Sebaiknya tidak mengompres di area pembuluh darah besar karena pembuluh darahnya tidak bisa melebar lagi, di ketiak dan selangkangan, misalnya. "Memang dulu ada anggapan kompres dengan air dingin hingga pengompresan dilakukan di area pembuluh darah yang banyak, tapi cara tersebut sudah tidak berlaku lagi," kata Zakiudin. Kompres dengan air dingin justru semakin mengerutkan pembuluh darah dan bisa terjadi pembohongan tubuh. Maksudnya, kompres air dingin memang bisa mendinginkan suhu tubuh, tapi itu hanya beberapa saat saja. "Malah setelah itu bisa jadi suhu tubuh anak semakin panas, karena sensor suhu tubuh di otak akan menaikkan panas tubuh. Berbeda jika kompres dengan air hangat, sensor akan memerintahkan tubuh untuk menurunkan suhu tubuhnya."

Nah, dengan pengobatan fisiologis ini, lanjut Zakiudin, pertahanan tubuh bayi akan terstimulasi menjadi lebih kuat. Tetapi ingat, cara-cara tersebut dilakukan selama si kecil tidak mengalami kejang! "Kalau sudah kejang, tak ada kata lain, usahakan lidah bayi tak tergigit dan saat itu juga bawa ke dokter," anjurnya.

BERIKAN OBAT PENURUN PANAS
Jika dengan penanganan fisiologis ternyata suhu tubuhnya tak kunjung reda atau sembuh dalam 1x24 jam, bisa jadi panas tubuh si kecil itu karena faktor nonfisiologis. Penanganan yang harus orang tua lakukan adalah:
1. Tetap menjalankan penanganan secara fisiologis.
2. Berikan obat penurun panas. Jika tidak kunjung reda setelah diberi obat, atau panasnya naik kembali selang 2 jam setelah minum obat, atau panasnya tambah tinggi, dan si anak rewel, menolak makan-minum, "Lekas larikan ke dokter. Nanti dokter akan mencari penyebabnya untuk diobati," kata Zakiudin.
3. Sebaliknya jika kondisi bayi cenderung membaik, "Orang tua boleh melihat perkembangannya hingga dua hari ke depan." Jika semakin membaik dengan ciri tidak panas lagi atau berangsur-angsur menurun, aktivitas hingga makan dan minum kembali seperti semula, bersyukurlah. Tetapi jika di hari ketiga si bayi kembali panas dan aktivitasnya menurun, lekas bawa ke dokter.

Dalam kaitan dengan penanganan demam pada bayi ini, Zakiudin menyarankan orang tua untuk selalu menyediakan termometer, pakaian yang menyerap keringat dan tidak bikin gerah, termos air panas dan dingin, serta obat penurun panas.

Untuk obat penurun panas kita bisa menyediakan obat dari golongan parasetamol dan ibuprofen. "Obat-obat ini relatif aman sebagai obat pertolongan pertama menurunkan demam pada bayi." Yang perlu diketahui, parasetamol hanya mampu dan efektif menurunkan panas tubuh yang biasa atau tidak terlalu tinggi, 38-390 C. Sedangkan ibuprofen ampuh menurunkan panas tubuh yang tinggi. "Tapi keduanya cuma memiliki kemampuan menahan panas tubuh selama 8 jam."

Jika si kecil tak bisa atau susah mengonsumsi obat lewat mulut, "Orang tua boleh menyediakan di rumah obat penurun panas yang dimasukkan lewat anus." Justru obat seperti inilah yang daya kerjanya lebih cepat karena lebih mudah diserap oleh tubuh. Tapi ingat, harus dengan sepengetahuan dokter.

Kita boleh saja menyediakan 3 tiga jenis obat tersebut di rumah. Akan tetapi yang harus diingat, kata Zakiudin, "Orang tua tak boleh lantas percaya bayinya sudah sembuh walau panas tubuhnya turun setelah minum obat." Sembuh tidaknya baru bisa dilihat jika bayi tak diberi obat suhu tubuhnya normal, tetap ceria, tetap aktif, makan-minumnya normal dan banyak.
Bila si kecil mengalami demam/panas hampir setiap minggu, jelas tak wajar. "Ini harus diperiksa lebih jauh lagi dengan saksama." Tak menutup kemungkinan, kekebalan tubuhnya tidak baik. Karena wajarnya, demam pada bayi terjadi 2 bulan sekali atau paling cepat 1 bulan sekali, selama lingkungannya sehat.

DUA PENYEBAB DEMAM
Menurut Zakiudin, demam bisa dikarenakan faktor fisiologis atau faktor akibat.
1. Demam karena faktor fisiologis
Panas atau demam yang terjadi adalah reaksi tubuh melawan kuman yang menyerang. Jadi, panas tubuh si kecil itu tanda bahwa sistem imunitas tubuhnya sedang bekerja membunuh penyakit yang datang. "Jadi kalau tubuh anak atau bayi panasnya baru 38 derajat Celcius dan tidak rewel, lebih baik jangan diberi obat penurun panas. Biarkan saja, karena dengan suhu tubuh tertentu penyakit yang menyerang bisa mati."
Dalam otak manusia, termasuk bayi, mempunyai sensor/pusat pengatur suhu. Karena inilah kenapa tubuh kita tak terpengaruh dengan suhu lingkungan, alias bisa menyesuaikan diri. Berbeda dengan ikan, jika di air dingin maka suhu tubuhnya dingin, dan jika di air yang panas suhu tubuhnya pun panas.
Jadi, panas tubuh anak/bayi yang meningkat itu mungkin disebabkan kondisi suhu lingkungan yang terlalu dingin. "Karena itulah suhu tubuh manusia pada malam hari cenderung lebih panas."

2. Demam karena faktor akibat
* Akibat infeksi
Saat imunitas bekerja memerangi kuman, dia mengeluarkan zat-zat tertentu yang merangsang panas tubuh menjadi meningkat. Begitu juga kala imunitas tubuh si anak/bayi kalah, dia akan megeluarkan zat tertentu yang juga merangsang naiknya suhu tubuh. Sebaliknya, kuman yang mati oleh imunitas tubuh pun akan mengeluarkan zat tertentu yang merangsang naiknya suhu tubuh.
Biasanya panas tubuh atau demam karena faktor inilah yang bisa menyentuh level menghawatirkan, di atas 39 derajat Celcius, bahkan bisa di atas 40 derajat Celcius. "Nah, di sini umumnya jika si anak tidak kuat atau mempunyai riwayat kejang, dia akan kejang-kejang." Karena itu, lanjut Zakiudin, jika panasnya tinggi perlu diberikan obat penurun panas.

* Akibat dehidrasi atau kurang cairan
Anak/bayi yang mengalami diare, kurang minum, hingga kekurangan cairan tubuh bisa mengalami demam juga. "Cirinya, suhu tubuhnya paling tinggi 380 C." Ciri lainya: mencret-mencret, sering BAB, loyo, lemah, letih lesu, dan tak bergairah.
Jika dehidrasinya dibarengi komplikasi lain, semisal ada serangan virus, jelas suhu tubuhnya akan semakin tinggi. Bisa saja menyentuh level di atas 400 C.

MENANGANI KEJANG
Jika anak punya riwayat kejang, pesan Zakiudin, jangan tunggu hinga tiga hari. Lekas detik itu juga bawa ke dokter. Kecuali bila kita mempunyai obat penurun panas dari dokter yang sudah ada obat antikejang, "Orang tua bisa sedikit lega karena boleh saja membawa anak ke dokter beberapa saat kemudian setelah minum obat tersebut."

Penanganan pertama yang bisa dilakukan orang tua adalah:
1. Buka seluruh pakaiannya untuk memudahkan sirkulasi panas tubuh anak/bayi.
2. Hati-hati, cegah jangan sampai lidahnya tergigit. Caranya, ganjal gigi anak/bayi dengan dengan benda yang tak membahayakan.
3. Berikan obat antikejang/penurun panas lewat anus.
Sumber : bayi-kita/Nakita


Pentinganya Memantau Gerakan Janin


Kedengarannya sepele tapi ternyata amat penting. Terlebih di trimester akhir yang merupakan masa "rawan" bagi janin. Ibu hamil bisa, kok, melakukannya di rumah dengan bantuan tabel khusus.
Dalam pemeriksaan rutin, dokter kandungan biasanya akan memantau gerakan janin yang merupakan salah satu indikator kesehatan janin. Umumnya observasi terhadap gerakan janin dilakukan melalui pemeriksaan USG dan pemeriksaan menggunakan kardiotokografi.

Sebenarnya, jelas dr. H. Taufik Jamaan, SpOG, ibu juga bisa melakukannya sendiri. Misalnya, saat tengah berbaring santai di rumah. Soal waktu, saran Taufik, sebaiknya dilakukan setelah memasuki trimester ketiga karena dapat memberikan gambaran yang terjadi pada janin. "Pertimbangannya, setelah memasuki usia kehamilan 28 minggu, gerakan janin akan lebih njlimet, makin kuat, dan frekuensinya pun kian kerap. Jadi, bila janin relatif diam, mesti dicurigai. Akan tetapi yang kelewat aktif pun harus diwaspadai," urai ginekolog dari Klinik Fertilitas Morula RS Bunda Jakarta.

Diharapkan, janin melakukan gerakan normal minimal 10 kali sehari. Kendati begitu, tidak adanya gerakan bukan selalu pertanda buruk. Bisa saja si janin saat itu tengah tertidur nyaman dalam rahim (sleeping baby). Jika benar demikian, tak ada ruginya melakukan usaha-usaha membangunkannya. Misalnya dengan mencari letak kepala janin lalu menggoyang-goyangkannya. Bila ia bergerak lagi, berarti janin dalam keadaan normal. Bisa juga membangunkannya dengan suara dengan frekuensi tertentu. Di rumah sakit, biasanya tersedia bel khusus yang akan dibunyikan di atas perut ibu. Janin yang normal akan meresponnya dengan bergerak kembali.

BERPUTAR TANPA HENTI
Namun jika janin diam saja alias tak merespon sama sekali rangsangan fisik dan suara yang diberikan, "Justru patut diwaspadai. Bukan tidak mungkin ia tengah mengalami hipoksia berat (kekurangan oksigen)." Salah satu penyebabnya, janin terlilit tali pusat. "Kondisi ini bisa diibaratkan dengan wajah yang tiba-tiba ditutup dengan tas plastik, hingga kita kesulitan atau malah tak dapat bernapas. Dalam usaha membebaskan diri dari kondisi tak bisa bernapas seperti itu, yang bersangkutan pasti akan membuat gerakan-gerakan memberontak.

Itu pula yang akan terjadi dengan janin. Bila terlilit tali pusat, ia akan bergerak sedemikian aktif guna membebaskan diri dari lilitan tersebut. Gerakan tersebut akan dirasakan ibunya sebagai gerakan berputar-putar tak menentu tanpa henti. Akan tetapi setelah beberapa waktu terjadi hal sebaliknya, janin tak banyak gerak atau malah diam sama sekali. Biasanya bila ibu segera menyadari dan bertindak cepat, masih ada waktu kira-kira dua jam untuk menyelamatkan nyawa janin.
TERLILIT TALI PUSAR
Pada trimester kedua, jika berdasarkan pantauan USG janin terlihat terlilit tali pusat, Taufik menganjurkan ibu lebih waspada. Kondisi demikian, jelasnya, berarti janin memiliki faktor risiko walau tak selamanya kondisi lilitan bakal membahayakan janin. Artinya, meski terlilit tali pusat, janin tetap bisa dilahirkan normal.

Tentu saja ada beberapa faktor yang mempengaruhi, yakni jika lilitannya tak terlalu kencang hingga janin tak begitu terjerat kuat. Faktor lain adalah tali pusat yang panjang dan air ketuban yang banyak. Sebab, jika air ketubannya sedikit, dikhawatirkan janin akan semakin menekan tali pusat hingga ikatan di lehernya kian kencang. Atau sebaliknya, bila tali pusatnya pendek, makin lama ikatannya makin erat.

Dalam kondisi ini, biasanya dokter akan memantau arus darah pada tali pusat. Bila lebih meningkat berarti jeratannya semakin kuat. "Kondisinya sama saja dengan selang air. Bila selangnya dipencet, semburan airnya kian kencang/deras. Nah, kalau arus darah semakin deras, berarti ada efek penekanan pada tali pusat yang dapat membahayakan janin." Untuk menyelamatkan nyawa janin, biasanya akan dilakukan operasi untuk mengeluarkan janin lebih cepat.

Namun tak selamanya janin yang bergerak hiperaktif identik dengan hipoksia atau kekurangan oksigen. Bisa juga karena ulah si ibu sendiri. Semisal makan sate kambing. "Sate kambing itu panas, lo, dan bisa meningkatkan denyut jantung yang berimbas janin cenderung hiperaktif. Oleh sebab, ibu hamil tidak disarankan makan sate kambing," kata Taufik.
BEDA USIA, BEDA GERAKAN
Gerakan janin, jelas Taufik, berbeda pada setiap usia kehamilan. Gerakan pertama biasanya dirasakan si ibu pada usia kehamilan antara 14-16 minggu yang disebut dengan wickening. Di usia ini janin mulai tumbuh besar dan air ketuban pun tersedia cukup banyak, hingga ibu bisa merasakan janinnya bergerak sedikit. Sensasi yang muncul seperti "dikitik-kitik" atau serasa ada bola kecil menggelinding lembut dalam rahimnya. Tapi tak setiap ibu hamil akan merasakan gerakan janin di usia kehamilan yang sama. Yang belum pernah hamil umumnya agak telat merasakan gerakan awal ini, yakni di atas usia kehamilan 16 minggu.

Sampai usia kehamilan 28 minggu boleh dibilang gerakan janin belum begitu bermakna. Artinya, belum dapat menjadi indikator kesehatan janin seperti pada trimester akhir. Kecuali dengan bantuan alat canggih seperti USG yang memungkinkan mengamati gerakan, bahkan denyut jantung bayi. Gerakan janin baru akan terasa menghebat pada usia kehamilan 28 minggu. Karena proporsi yang paling besar saat ini adalah kepala, maka janin akan berputar-putar bahkan ber"salto" sedemikian rupa agar bisa memposisikan kepalanya ke arah bawah.
MEMANTAU DENGAN TABEL KHUSUS
Untuk memudahkan pemantauan gerakan, buatlah semacam tabel sederhana berisi 3 kolom. Kolom pertama diberi judul "Hari", yang berikut "Jam", dan kolom terakhir "Jumlah Tendangan". "Caranya, tak perlu memegangi perut setiap jam seharian penuh, kok. Cukup setiap 5-6 jam atau 3 kali sehari, pagi, sore dan malam hari. Kalaupun masih dianggap kelewat menyita waktu, bisa dilakukan 2 kali sehari, yakni setelah sarapan dan makan malam.

Teknisnya, tempelkan tangan di atas perut hingga ibu bisa merasakan gerakan janin sekaligus menghitungnya. Ibu harus dalam kondisi relaks, posisi berbaring ke kiri agar rahim tak menekan aorta dan pembuluh darah yang berada di atas rahim. Gerakan janin sendiri biasanya berirama/bergelombang mengingat janin berada di kantong yang penuh air.

Nah, pada trimester akhir di saat janin sudah semakin besar, ruangan yang tersisa dalam rahim pun kian sempit, hingga gerakannya tak lagi leluasa. Semisal tak bisa melakukan gerakan "salto" seperti di bulan-bulan sebelumnya. Yang masih banyak bergerak hanyalah kaki atau tangannya. Kepala pun tidak banyak bergerak karena umumnya sudah berada di bawah.

Kini, hitunglah setiap kali janin "menendang", "meninju" atau sekadar berkelit lalu tuliskan dalam tabel. Umpamanya, Kamis jam 08.00, janin bergerak 6 kali. Sementara di hari yang sama, jam 12.00, jumlah gerakannya 4 kali, sedangkan malam hari gerakannya mencapai 10 kali. Maka bila ditotal, gerakan hari itu mencapai 20 kali dan ini masuk kategori normal.

Sebaliknya, jika total gerakan janin sehari kurang dari 10 kali, segera hubungi dokter atau langsung periksakan diri ke rumah sakit. "Di rumah sakit biasanya akan dilakukan rekaman gerakan janin dengan menggunakan kardiotokografi. Dengan alat ini gerakan janin maupun kontraksi rahim bisa 'terbaca' lebih baik dan akurat," ujar Taufik.

Jika Posisi Buah Hati Sungsang

JIKA POSISI BUAH HATI SUNGSANG

Aih, apalagi ini? Jangan buru-buru panik. Kalaupun letaknya sungsang, masih bisa dikembalikan ke posisi normal, kok.
Bayi sungsang (mal presentasi) merupakan suatu kelainan letak bayi, yaitu posisi kepala di atas dan posisi bokong di bawah. "Sebetulnya sampai bayi berusia 34 minggu, letak bayi masih bebas. Artinya, letak kepala bisa di atas atau di bawah," ujar dr. Karno Suprapto, Sp.OG, dari RS Pondok Indah, Jakarta Selatan.
Ini terjadi karena pada permulaan kehamilan, berat janin relatif lebih rendah dibandingkan dengan rahim. Akibatnya, janin masih bebas bergerak. Nah, menginjak usia 28-34 minggu kehamilan, berat janin makin membesar, sehingga tidak bebas lagi bergerak. Pada usia tersebut, umumnya janin sudah menetap pada satu posisi. "Kalau posisinya salah, maka disebut sungsang," terang Karno.

PENYEBAB
Letak yang salah itulah yang dapat menimbulkan masalah saat ibu harus menjalani persalinan. Dan berbeda dengan persalinan normal, pada persalinan sungsang dibatasi waktu. Begitu badan bayi sudah keluar, kepalanya harus dikeluarkan 4 menit kemudian. "Ini perlu dan harus dilakukan demi keselamatan bayi. Sebab, jika terlalu lama, bayi bisa kekurangan oksigen dan dapat menimbulkan kematian," jelas Karno.
Tapi mengapa bisa sungsang? Menurut Karno, penyebabnya ada dua, yaitu faktor janin dan ibu sendiri. Dari segi janin, mungkin karena ukurannya lebih kecil dibandingkan dengan ruangan rahim ibu. Akibatnya, janin bebas berputar, baik ke atas maupun ke bawah. Di Indonesia, bila berat bayi di bawah 3 kg dan ibunya telah beberapa kali melahirkan, ada kemungkinan akan menjadi sungsang.

Sebaliknya, bila si bayi terlalu besar dan posisi kepala masih di atas. Pada saat kepala akan melewati panggul menuju posisi normal, akhirnya terpental kembali karena ruangan panggul ibu terlalu sempit sehingga kepala bayi sulit berputar ke arah bawah.
Pada kasus bayi kembar, kemungkinan sungsang menjadi lebih besar sebab janin yang kepalanya berputar ke arah bawah lebih dulu akan membuat rongga panggul ibu susah dilalui janin kembarannya. Maka, pada bayi kembar, posisi salah satu janinnya sungsang.
Sedangkan faktor ibu, antara lain karena bentuk rahim yang tidak normal, air ketuban yang terlalu banyak, adanya tumor, plasenta di bawah, dan lainnya.

DETEKSI SUNGSANG
Letak janin sungsang sudah bisa diketahui saat kehamilan berusia tua. Caranya dengan perabaan luar melalui perut. Cara ini dilakukan oleh dokter atau bidan. Nah, bayi akan diduga sungsang bila bagian yang paling keras dan besar berada di kutub atas. Karena seperti kita tahu, kepala merupakan bagian terbesar dan terkeras dari janin.

Cara lain adalah melalui pemeriksaan bagian dalam dengan menggunakan jari. Cara ini pun hanya bisa dilakukan oleh dokter atau bidan. Bila di bagian panggul ibu lunak dan bagian atas keras, berarti bayinya sungsang. Cara lain adalah dengan ultrasonografi (USG).
Biasanya para ibu yang janinnya berposisi sungsang, dianjurkan untuk melakukan posisi bersujud, dengan posisi perut seakan-akan menggantung ke bawah. Bila posisi ini dilakukan dengan baik dan teratur, kemungkinan besar bayi yang sungsang dapat kembali ke posisi normal. "Kemungkinannya kembali ke posisi normal, berkisar sekitar 92 persen. Dan posisi bersujud ini tidak berbahaya karena secara alamiah memberi ruangan pada bayi untuk berputar kembali ke posisi normal," ujar Karno.

Usaha lain yang dapat dilakukan oleh dokter adalah mengubah letak janin sungsang menjadi normal dengan cara versi luar (externalcephalic versin/ECV). Sesuai dengan namanya, versi luar adalah tindakan mengubah posisi janin sungsang dari luar tubuh ibunya.
Tindakan akan segera dihentikan bila saat versi luar, ibu merasa sakit. "Penghentian dilakukan karena kemungkinan otot rahim sensitif sehingga sewaktu diraba-raba terjadi kontraksi dan kejang. Bisa juga karena secara tak sengaja tindakan tersebut melepas plasenta," kata dr. Karno. Tak heran, versi luar tak bisa dilakukan bila letak plasenta ada di bawah sebab bayi tidak mungkin bisa diputar kembali ke posisi normal.

Versi luar sebaiknya dilakukan setelah kehamilan memasuki usia 34 minggu. Tapi saat ini versi luar jarang sekali dilakukan karena selain dapat membuat ibu merasa sakit dan bila dilakukan secara paksa, besar kemungkinan mengakibatkan tali pusat bayi tertekan dan plasenta terganggu. "Sehingga akan memberi dampak buruk pada bayi dan juga mengakibatkan kematian pada bayi. Bukan tidak mungkin bayi akan kekurangan suplai oksigen ke otaknya," terang Karno.

Kondisi gawat bisa terjadi apabila cairan amnion/ketuban pecah. Sebab, begitu pecah tidak ada satu bagian dari janin sungsang yang bisa menyumbat jalan lahirnya. Pada bayi normal, bila ketuban pecah, jalan keluar air ketuban tersebut masih dapat tertutup dengan kepala bayi yang langsung turun. Sedangkan pada bayi sungsang, di antara kedua kaki terdapat celah, sehingga air ketuban itu keluar sedikit demi sedikit dan lama-lama habis.
Padahal, makin sedikit air ketuban, makin dekat hubungan antara otot dinding rahim dengan janin. Jadi, ada kemungkinan janin terjepit otot rahim ibu. "Kepala janin yang besar dicengkeram oleh otot rahim dan akan mempersulit persalinan," jelas Karno. Kemudian, lanjut Karno, karena tali pusat berada di bagian depan tubuh bayi maka pada saat air ketuban itu keluar kadang-kadang bisa membawa sebagian tali pusat itu keluar ke mulut rahim. "Lalu tali pusat yang keluar itu terjepit sehingga suplai makanan dan suplai oksigen untuk janin akan berkurang dan dapat mengakibatkan janin meninggal."

CARA PERSALINAN
Kendati letak bayi sungsang, persalinan pervaginam masih tetap bisa dilakukan. Yang jelas, kata Karno, persalinan sungsang dipengaruhi beberapa faktor. Pertama, ukuran bayi. Bila berat bayi di atas 3,5 kg, dokter akan cenderung memilih operasi caesar. Cara ini dipilih untuk menghindari cedera pada otot leher bayi yang mungkin saja tersangkut dan tertarik saat persalinan normal.
Kedua, urutan kelahiran. Jika sungsang terjadi pada anak pertama, persalinan disarankan melalui caesar. Karena panggul ibu belum pernah melahirkan, tidak bisa dicoba-coba untuk melahirkan dengan cara normal karena dapat mengakibatkan cedera.

Ketiga, posisi kepala janin. Pada janin normal, posisi kepala yang baik yaitu menunduk seperti menghadap ke bawah. Tapi, ada kemungkinan posisi kepala janin seperti posisi "militer", yaitu tegak menghadap ke depan (layaknya prajurit siap siaga). Pada janin sungsang, bila dipaksakan keluar dapat mematahkan tulang punggung yang paling atas dan dapat mengakibatkan radang otak. Sebab itulah sebaiknya persalinan pun dilakukan dengan jalan caesar.

Persalinan pervaginam bisa dilakukan bila tidak terdapat faktor-faktor yang telah disebutkan di atas. "Misalnya bila bayinya kecil, panggul luas, bayi tidak terlilit usus," terang dr. Karno.
JENIS SUSNGSANG
Bila dikaitkan dengan posisi kaki bayi, ada 3 jenis sungsang, yaitu:
* Frank Breech/Letak Bokong Letak bokong dengan kedua tungkai kaki terangkat ke atas, kadang kaki sampai menyentuh telinga.
* Complete Breech/Letak Sungsang Sempurna Letak bokong di mana kedua kaki ada di samping bokong (letak bokong kaki sempurna/lipat kejang). Seakan posisi bayi "jongkok" dengan bokong di atas mulut rahim, lutut terangkat ke perut.
* Incomplete Breech/Singel Footling Breech Bila satu kaki di atas dan kaki yang lainnya di bawah, dalam dunia kedokteran disebut presentasi bokong kaki. Tetapi, kasus letak sungsang jenis ini jarang ditemui.


Thursday, July 13, 2006

Hal-hal yang menakjubkan pada BAYI

1. Mengendong bayi membuat anda merasa besar, kuat, penting, bertanggungjawab, dan benar benar merasa dibutuhkan.

2. Setiap bayi memiliki mujizat tersendiri.

3. Seorang bayi melihat dunia melalui mata kita, supaya kita dapat menemukan kembali keindahan yang dianggap biasa.

4. Bayi terkenal karena kesabarannya. Mereka akan menunggu dan menunggu dan menunggu sampai akhirnya kita tertidur sebelum dia mulai menangis lagi.

5. Ketika bayi tidak mau berhenti menangis, ingatlah bagaimana senangnya kita mendengar suara tangisnya pertama kali.

6. Beberapa lembar rambut halus di kepala bayi bisa menciptakan keinginan yang tidak tertahankan untuk menghiasinya seperti mengikat pita di sana.

7. Amati saat bayi tidur pada malam hari dan kita akan lupa betapa letihnya kita.

8. Suara tawa bayi adalah obat manjur untuk stress dan suara sendawanya memberikan kepuasan tertinggi.

9. Senyuman seorang bayi bisa membuat kita lupa segala rencana kita dan ketika ingat rencana tersebut rasanya sudah tidak penting lagi.

10. Dikenali seorang bayi bisa terasa lebih hebat dan membanggakan daripada dikenal di seluruh kota bahkan mungkin dunia.

11. Memandikan bayi pertama kali adalah salah satu hal paling berani yang pernah kita lakukan.

12. Anda akan belajar bahasa baru dengan bayi baru. Apakah anda pernah mengira bahwa ciluk-ba bisa menjadi permainan yang begitu hebat?

13. Memasang popok bayi adalah latihan Geometri yang sangat logis.

14. Jangan mengabaikan bakat olahraga bayi anda - melempar makanan melintasi ruangan mungkin menunjukan ia akan menjadi calon pemain basket,memukul mainan keluar dari boksnya bisa menjadi tanda calon juara tenis,merangkak dengan kecepatan tinggi untuk mendorong jambangan kesayangan anda dari meja tamu mungkin berarti dia calon pelari lintas alam. Ini adalah beberapa hal yang perlu dipikirkan ketika kita membersihkan tumpahan dan pecahannya.

15. Tidak ada mulut yang lebih terkatup rapat dari pada mulut bayi ketika kita mencoba memasukan makanan kedalamnya dan tidak ada yang lebih akurat daripada semburan makanan bayi pada kita.

16. Kata pertama dari mulut bayi tidak selalu "Pa Pa" atau "Ma Ma" Jangan merasa tersingung kalau itu "Guk guk" atau "Pus Pus".

17. Seorang bayi bisa membuat Ibu anda mengira bisa mengurusnya lebih baik daripada anda sendiri dan mereka dengan senang hati bersedia dititipi.

18. Seorang bayi akan membuat ayah anda lupa bahasa aslinya.

19. Seorang bayi akan membuat kita memandang diri kita terus menerus secara serius.

20. Bayi sangat pemaaf, mereka senang mendengar kita menyanyi walaupun suara kita sumbang dan mereka akan tertawa mendengar lelucon kita, tidak perduli berapa kali kita mengulanginya.

21. Bayi tidak memerlukan kita menjadi sempurna, mereka hanya perlu kita ada.

22. Bayi bisa membuat anda merindukan waktu untuk diri sendiri, sampai akhirnya waktu itu ada dan anda segera menginginkan bayi anda lagi.

23. Bayi senang pergi ke restaurant tapi mereka tidak ingin makan, mereka lebih suka menyobek kertas tisue, memukuli kue, bermainan sedotan dan menarik perhatian semua orang.

24. Seorang bayi bisa menjadi sangat pemarah. coba saja melepaskan kue dari mulutnya supaya kita bisa memotretnya.

25. Bayi dibungkus dengan semua harapan dan impian kita tapi kita harus melonggarkan bungkusan itu agar mereka punya tempat untuk tumbuh.

26. Apapun yang cocok untuk bayi teman anda tidak akan cocok untuk bayi anda. Tapi setiap bayi sama saja dengan bayi lain mereka tumbuh, merangkak, berjalan dan berbicara pada waktunya sendiri.

27. Tatapan seorang bayi mengingatkan kita bahwa kita punya jiwa dan bayi itu telah menemukannya.

28. Setiap bayi adalah tantangan, tapi bayi anda akan mengeluarkan kemampuan terbaik anda.

29. Seorang bayi akan membuat anda tidak pernah sama. Anda akan selalu mengutamakan bayi anda di atas siapapun, anda akan mengambil lebih sedikit untuk diri sendiri dan memberi lebih banyak pada bayi anda dan anda akan mencoba menjadi orang yang lebih baik untuk memberi contoh baginya.

30. Ketika seorang bayi memasuki kehidupan kita, tiba-tiba anda bisa mengerti dan tahu apa yang telah diberikan orang tua anda dahulu.

From :http://widyamurdani.blogspot.com/


Kiat Menyusui Sukses

Kadang ada ibu menyusui terpaksa menghentikan pemberian ASI kpd bayinyaselama rentang waktu tertentu karena berbagai alasan. Misalnya saja, si ibu menderita sakit yg membutuhkan tindakan operasi atau harus pergi ke luar negeri untuk waktu cukup lama. Setelah beberapa waktu ibu tiba-tiba ingin menyusui kembali bayinya. Untuk itu ibu dapat melakukan upaya menyusui kembali yg dikenal dg istilah :

RELAKTASI.
Perlu diketahui selama masa "istirahat" dari kegiatan menyusui, produksi ASI mungkin menjadi jauh berkurang atau bahkan terhenti. Nah pada saat sang ibu hendak menyusui kembali, tubuhnya, terutama seluruh organ yg terlibat dalam proses produksi ASI, membuthkan waktu untuk "mempersiapkan diri" agar dapat bekerja kembali memproduksi ASI.
Sehubungan dg masa "persiapan" organ ASI, ada beberapa hal yang perlu diingat, yaitu tiap wanita membutuhkan waktu yg berbeda untuk menghasilkan ASI. Mungkin ada beberapa ibu yg membutuhkan waktu beberapa hari saja untuk memproduksi ASI secara optimal. Tetapi bila sang ibu berhenti menyusui untuk waktu yg cukup lama, maka biasanya perlu waktu antara 1-2 minggu agar produksi ASI kembali spt semula. Selain itu, biasanya akan lebih mudah dan lebih cepat bagi tubuh untuk menghasilkan ASI kembali, bila si kecil masih berumur kurang dari 2 bulan dibandingkan bila si kecil sudah berumur lebih dari 6 bulan.
Jadi motivasi yang sangat kuat dari ibu, ditambah dengan perangsangan thd payudara secara rutin oleh bayi melalui isapannya, akan membantu mempercepat produksi ASI. Intinya jangan putus asa ! Tips agar berhasil dalam relaktasi Sebelum memutuskan untuk melakukan relaktasi, sebaiknya bertanyalah pada diri anda sendiri. Apakah anda merasa bahagia dan puas jika si kecil mendapatkan zat gizi terbaik dari ASI daripada formula? Atau apakah anda memiliki alasan lainnya ? Jujur pada diri sendiri mengenai motivasi untuk melakukan relaktasi sangat menentukan keberhasilan anda dalam menyusui kembali si kecil. Perhatikan hal-hal berikut :

1. Bersiap-siaplah untuk menghadapi stress yg mungkin anda akan alami pada minggu2 pertama relaktasi. Biasanya pada minggu2 pertama ASI yg anda hasilkan masih sangat sedikit jumlahnya & tidak sebanding dg kebutuhan si kecil. Akibatnya bisa saja si kecil rewel.
2. Mintalah dukungan mental dari orang-orang terdekat di sekitar anda, selain pasangan anda. Misalnya, teman anda yg pernah berhasil melakukan relaktasi, dokter, konsultan laktasi, dsb.
3. Akan lebih mudah melakukan relaktasi jika umur si kecil sekitar 4-6 minggu daripada umur 3 bulan.
4. Latihlah si kecil untuk melakukan stimulasi pada puting susu anda dg cara membiasakan ia mengisapnya. Sekalipun ASI anda belum keluar atau sudah keluar tapi masih sangat sedikit ! Bila perlu gunakan nursing supplementer (alat berupa kantung dari plastik yg dikaitkan di BH atau digantungkan pada leher ibu yg akan dialirkan melalui selang kecil ke mulut bayi). INGAT ! Stimulasi terus menerus pada payudara anda oleh si kecil akan mempercepat produksi ASI anda.
5. Susuilah si kecil secara teratur dan sesering mungkin sesuai keinginan si kecil. Lakukan pemijatan & pemerahan pada payudara anda untuk membantu menstimulasi produksi ASI.
6. Tingkatkan konsumsi protein dan cairan dalam menu makan anda untuk membantu mempercepat tubuh dalam memproduksi ASI.